Sunday, October 5, 2014

Yaya Toure Menjawab Kritik dengan Gol ke Gawang Villa

0 komentar
Birmingham - Sempat dihujani kritik bertubi-tubi, Yaya Toure menjawab dengan mencetak gol untuk Manchester City dinihari tadi. Dia siap bekerja lebih keras lagi demi mendongkrak penampilan tim di laga-laga berikutnya.

Yaya menjadi pemecah kebuntuan City saat melawat ke markas Aston Villa di Villa Park pada Minggu (5/10/2014) dinihari WIB. Meski tampil dominan, The Citizens tak juga berhasil membobol gawang hingga pertandingan menyisakan delapan meniit waktu normal.

Sepakan melengkung Yaya di menit ke-82 menjadi pembuka kemenangan City. City menggandakan keunggulan lewat gol Sergio Aguero lima menit kemudian. Villa tak bisa membalas gol dan City unggul 2-0 di akhir pertandingan.

Bagi Yaya, gol itu menjadi momen 'pecah telor' di musim ini. Ya, penampilan pemain internasional Pantai Gading itu memang tak segera klop sejak kembali dari Piala Dunia 2-14 di Brasil. Padahal dia cemerlang dan berperan signifikan dalam upaya City meraih juara musim lalu.

Kritikan pun mengalir deras kepada dia. Apalagi, penampilan City tak juga meyakinkan di Liga Champions. Tim besutan Manuel Pellegrini itu kalah 0-1 dari Bayern Munich dan imbang dari AS Roma 1-1.

"Ini sebuah kemenangan fantastis setelah hasil imbang dari Roma. Saya beri kredit sepenuhnya kepada Villa yang menyuguhkan cara bermain seperti itu. Barulah di babak kedua kami bisa melakukan tugas dengan baik," kata Yaya seperti dikutip Sports Mole.

"Hal yang paling penting buat saya adalah memberikan kemampuan terbaik. Saya harus bekerja lebih keras dan melanjutkannya di laga-laga berikutnya.

"Yang terpenting lagi buat saya dan tim ini adalah bisa mengulang apa yang sudah kami raih kami raih musim lalu," ucap dia.

Sepanjang laga itu, selain membuat satu gol, Yaya juga tercatat membuat sentuhan bola hingga 150 kali dan dua kali sepakan ke arah gawang. Gelandang 31 tahun itu juga tampil penuh di laga tersebut.
Continue reading >>

Jelang Chelsea vs Arsenal - Flamini Siap Kesampingkan Persahabatannya dengan Fabregas

0 komentar
London - Duel Chelsea melawan Arsenal turut jadi pertarungan dua teman baik antara Cesc Fabregas dengan Mathieu Flamini. Meski begitu, demi membantu timnya menang Flamini mengesampingkan persahabatannya.

Arsenal akan menantang Chelsea di Stamford Bridge pada Minggu (5/10/2014). The Gunners berhasrat membalas dendam atas kekalahan 0-6 yang diderita pada musim lalu.

Flamini mengenal Fabregas sejak periode pertama bergabung Arsenal pada musim panas 2004. Keduanya menjadi rekan setim selama beberapa musim, termasuk saat 'Meriam London' lolos ke final Liga Champions pada 2006.

Setelah menghabiskan tiga musim di Barcelona, Fabregas kembali ke London tapi bukan pulang ke klub lamanya malahan bergabung klub rival Chelsea. Itu akan menjadi reuni pertama gelandang Spanyol itu dengan Arsenal, klub yang membesarkan namanya.

"Kami benar-benar teman dekat. Ini adalah sebuah pertandingan istimewat bagiku untuk melawan dia," ujar Flamini yang dilansir Sky Sports. "Aku selalu berkomunikasi dengan dia. Kami juga bertetangga."

"Dia adalah seseorang yang sangat aku hormati di atas lapangan, bukan cuma karena dia adalah pemain hebat tapi dia juga pria yang baik di luar lapangan. Sepakbola memang hidup kami, tapi kami juga memiliki kehidupan lain di luar lapangan."

"Dia menunjukkan mentalitas yang tepat dan bekerja untuk tim. Dia jelas menjadi salah satu pemain Chelsea yang mesti diwaspadai pada hari Minggu," sambung bekas pemain AC Milan itu.

"Perbedaannya pada Hari Minggu adalah aku mungkin akan menjaga dia dan itu tidak akan mudah -- terutama karena dia adalah seorang pemain bagus, tapi juga karena dia adalah seorang teman."
Continue reading >>

Jelang Juventus vs Roma - Garcia: Juve Tim Komplet, tapi Tidak Tak Terkalahkan

0 komentar
Roma - Dalam tiga musim terakhir, Juventus menunjukkan kehebatannya dengan mendominasi Serie A. Namun demikian, allenatore AS Roma, Rudi Garcia, menilai bahwa Juve adalah tim yang juga bisa dikalahkan.

Juve menguasari Serie A dalam tiga musim terakhir. Bianconeri yang kala itu dilatih Antonio Conte merebut scudetto dalam tiga musim secara beruntun.

Dalam hal rekor pertemuan dengan Roma, Juve juga boleh menepuk dada. Bianconeri lebih unggul dalam tujuh pertemuan terakhir dengan mencatat lima kemenangan dan hanya sekali kalah.

Garcia pun mengakui jika Juve adalah tim yang komplet. Meski demikian, pelatih asal Prancis itu menilai Juve juga bisa dikalahkan.

"Tevez adalah pemain yang paling menentukan untuk Juve, begitu kata statistik," sahut Garcia soal pemain yang paling diwaspadainya.

"Tim mereka komplet, tapi tidak tak terkalahkan dan tidak ada yang bisa memenangi semua pertandingan. Saya percaya pada para pemain saya dan menyenangkan bisa terlibat di laga ini."

Garcia menilai tak ada banyak perbedaan antara Juve di bawah arahan Massimiliano Allegri dengan kala masih ditangani Conte.

"Juve punya sistem yang sama seperti saat dilatih Antonio Conte. Ada perbedaan di bawah arahan Allegri, tapi soal itu saya akan menyimpannya sendiri," imbuh Garcia.

"Mereka punya kelemahan, seperti semua tim, dan kami harus tampil bagus untuk memaksimalkannya. Mungkin tahun ini mereka bermain dengan garis permainan yang lebih tinggi dan itu bisa menguntungkan kami. Itu adalah satu-satunya hal yang akan saya bagi dengan Anda hari ini," katanya menambahkan seperti dikutip Football Italia.

Juve dan Roma akan saling berhadapan di giornata keenam akhir pekan ini di Juventus Stadium, Minggu (5/10/2014) malam WIB.
Continue reading >>

Claudio Bravo: Tembok Kokoh Baru di Bawah Mistar Barca

0 komentar
Vallecas - Kiper Barcelona, Claudio Bravo, mencatatkan tinta emas di tujuh awal laga La Liga musim ini. Dia mencetak rekor tak kebobolan bersama klub asal Catalan itu.

Barca melakoni start bagus di La Liga awal musim ini di bawah asuhan Luis Enrique. Los Cules belum pernah terkalahkan dalam tujuh laga.

Rinciannya, Barca memetik enam kali kemenangan dan sekali hasil imbang. Hebatnya, Azulgrana juga mampu bertahan sangat bagus dengan catatan tanpa kebobolan.

Adalah kiper anyar Barca asal Chile, Bravo, yang mampu menjaga gawang Barca tanpa kebobolan selama 630 menit. Dia pun mematahkan rekor yang dibukukan oleh Pedro Maria Artola di musim 1977/1978.

Diberi kepercayaan bermain dalam tujuh laga di La Liga, Bravo mampu tampil bagus. Dalam catatan Whoscored, dia 11 kali melakukan penyelamatan. Raihan itu seakan menjadi bukti bahwa dirinya merupakan pengganti sepadan untuk Victor Valdes yang hengkang di akhir musim lalu.

Penyelamatan terbanyak dilakukan Bravo saat Barca memetik kemenangan 2-0 atas Rayo Vallecano dalam pertandingan yang berlangsung, Sabtu (4/10/2014). Dia membukukan empat kali penyelamatan.

"Saya sangat senang dengan rekor ini. Ini bukanlah tempat untuk bermain tandang yang mudah, dan mereka membuat kans," kata Bravo di situs resmi Barca.

"Tapi, saya lebih senang dengan cara tim bermain secara keseluruhan, dibandingkan dengan rekornya," imbuhnya.
Continue reading >>
 

JemberTheIsoZone - Copyright  © 2012 All Rights Reserved | Design by Fandy Converted and modified into Blogger Template by Jembertheisozone | Back to TOP